Berikut ini kami informasikan penatalaksanaan demam tifoid karier terkait dengan produk Amoxicillin dimana terlebih dahulu kami bahas mengenai definisi dari demam tifoid karier.
Kasus demam tifoid sangat dikenal di masyarakat awam namun kebanyakan salah kaprah, mereka lebih mengenal istilah ”gejala tifus” atau ”tipes”. Yang dimaksudkan ”gejala tifus” menurut pandangan orang awam yaitu bila belum sampai sakit tifus betulan. Pengetahuan mereka sangat terbatas dan masih rancu terhadap masalah demam tifoid, apalagi istilah tifoid karier.
Kasus demam tifoid karier merupakan faktor risiko terjadinya outbreak demam tifoid. Sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi rendah semakin mempersulit usaha penanggulangannya. Salah satu faktor inilah yang sangat ditakuti wisatawan negara kaya terhadap daerah wisata di daerah negara berkembang termasuk Indonesia, lebih dari 50% kasus tifoid di Amerika Serikat berasal dari warga yang baru berkunjung ke daerah endemik.
Epidemiologi, Insidensi, dan Faktor Risiko Terjadinya Karier
Angka kejadian demam tifoid di Indonesia sebesar 1000/ 100.000 populasi per tahun, insidensi rata-rata 62% di Asia dan 35% di Afrika dengan mortalitas rendah 2-5% dan sekitar 3% menjadi kasus karier. Di antara demam tifoid yang sembuh klinis, pada 20% di antaranya masih ditemukan kuman S.typi setelah 2 bulan dan 10% masih ditemukan pada bulan ke 3 serta 3% masih ditemukan setelah satu tahun. Kasus karier meningkat seiring peningkatan umur dan adanya penyakit kandung empedu. Mathai E, dkk (1995) melaporkan bahwa 18 pasien dengan S.typhi bakteriuria ditemukan 14 kasus dengan infeksi traktus urinarius akibat S.typhi, 3 kasus dengan batu ginjal, satu kasus hipertrofi prostat dan satu kasus tuberkulosis traktus urinarius.
Definisi dan Manifestasi Tifoid Karier
Definisi pengidap tifoid (karier) adalah seseorang yang kotorannya (feses atau urin) mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca-demam tifoid, tanpa disertai gejala klinis. Kasus tifoid di mana kumam S. typhi masih dapat ditemukan di feses atau urin selama 2-3 bulan disebut karier pasca-penyembuhan. Tifoid karier tidak menimbulkan gejala klinis (asimtomatik) dan 25% kasus menyangkal adanya riwayat sakit demam tifoid akut. Pada beberapa penelitian dilaporkan pada tifoid karier sering disertai infeksi kronik traktus urinarius serta terdapat peningkatan risiko terjadinya karsinoma kandung empedu, karsinoma kolorektal, karsinoma pankreas, karsinoma paru, dan keganasan di bagian organ atau jaringan lain.
Proses patofisiologis dan patogenesis kasus tifoid karier belum jelas. Mekanisme pertahanan tubuh terhadap Salmonella typi belum jelas. Imunitas selular diduga punya peran sangat penting. Hal ini dibuktikan bahwa pada penderita sickle cell disease dan sistemic lupus eritematosus (LES) maupun penderita AIDS bila terinfeksi Salmonella maka akan terjadi bakteremia yang berat.
Penatalaksanaan
Terapi Antibiotik pada Kasus Demam Tifoid Karier
Tanpa disertai kasus kolelitiasis
Pilihan regimen terapi selama 3 bulan
1. Ampisilin 100 mg/kgBB/hari + probenesid 30 mg/kg BB/hari
2. Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari + probenesid 30 mg/kg BB/hari
3. Trimetoprim-sulfametoksazol 2 tablet/2 kali/hari
Disertai kasus kolelitiasis
Kolesistektomi + regimen tersebut di atas selama 28 hari, kesembuhan 80%
atau kolesistektomi + salah satu regimen terapi di bawah ini
1 . Siprofloksasin 750 mg/2 kali/hari
2.. Norfloksasin 400 mg/2 kali/hari
Disertai infeksi Schistosoma haematobium pada traktus urinarius
Pengobatan pada kasus ini harus dilakukan eradikasi S. Haematobium
1. Prazikuantel 40 mg/kgBB dosis tunggal, atau
2. Metrifonat 7,5-10 mg/kgBB bila perlu diberikan 3 dosis, interval 2 minggu. Setelah eradikasi S. haematobium tersebut baru diberikan rejimen terapi untuk tifoid karier seperti di atas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar